1. Pengertian Shalawat Bariyyah
Shalawat Bariyyah adalah salah satu bentuk shalawat yang dipanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Nama “Bariyyah” berasal dari bahasa Arab yang berarti “penciptaan” atau “pembentukan”, merujuk pada keyakinan bahwa shalawat ini memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa dan berkaitan erat dengan sifat penciptaan atau kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Shalawat ini dianggap sebagai bentuk penghormatan dan doa agar Nabi Muhammad SAW diberkahi dan dilindungi oleh Allah SWT.

2. Sejarah Shalawat Bariyyah
Shalawat Bariyyah memiliki sejarah yang cukup panjang dalam tradisi Islam. Shalawat ini tidak hanya digunakan dalam konteks ibadah sehari-hari tetapi juga dalam berbagai acara dan majelis keagamaan. Menurut beberapa sumber sejarah, shalawat ini dikenal luas di kalangan umat Islam di berbagai belahan dunia, terutama di wilayah Nusantara.
Asal usul shalawat ini sering dikaitkan dengan ulama-ulama besar di masa lalu yang mengajarkan dan menyebarkannya sebagai bagian dari ajaran agama. Meskipun tidak ada sumber sejarah yang spesifik mengenai siapa yang pertama kali memperkenalkan Shalawat Bariyyah, penggunaannya sudah menjadi tradisi dalam banyak komunitas Muslim.
3. Bacaan Shalawat Bariyyah
Bacaan Shalawat Bariyyah biasanya dituliskan sebagai berikut:
اللهم صل على سيدنا محمد النور من النور، وصلى الله على محمد نور الهدى، وصلى الله على محمد الذي بين يديه الكتاب، وصلى الله على محمد الذي جاء بالدين القويم، اللهم صل عليه وسلم.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami, Muhammad, cahaya dari cahaya, dan limpahkanlah shalawat kepada Muhammad, cahaya petunjuk, dan limpahkanlah shalawat kepada Muhammad, yang di hadapannya adalah kitab, dan limpahkanlah shalawat kepada Muhammad, yang membawa agama yang lurus. Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepadanya.
4. Pendapat Para Ulama
Para ulama memiliki pandangan yang bervariasi tentang shalawat ini. Sebagian besar ulama sepakat bahwa membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, termasuk Shalawat Bariyyah, adalah amalan yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan.
- Ulama Ahlus Sunnah: Mereka biasanya menganggap bahwa setiap shalawat, termasuk Shalawat Bariyyah, memiliki manfaat spiritual yang besar dan dapat mendekatkan seorang Muslim kepada Allah SWT. Mereka menekankan pentingnya niat yang tulus dan konsistensi dalam mengamalkan shalawat ini.
- Ulama Salafi: Beberapa ulama Salafi mungkin lebih berhati-hati terhadap shalawat yang tidak disebutkan dalam hadis sahih, dan mereka cenderung menganjurkan shalawat yang lebih dikenal dan memiliki sanad yang jelas. Namun, mereka tidak menolak shalawat secara keseluruhan.
- Ulama Sufi: Dalam tradisi Sufi, shalawat sering dipandang sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan berkah melalui Nabi Muhammad SAW. Mereka mungkin lebih memfokuskan pada aspek spiritual dan pengalaman pribadi dalam membaca shalawat ini.
5. Testimoni dari Pengamal Shalawat Bariyyah
Beberapa pengamal shalawat ini melaporkan pengalaman spiritual yang mendalam setelah rutin membacanya. Mereka sering melaporkan merasa lebih dekat dengan Allah, mendapatkan ketenangan hati, dan merasa diberkahi dalam kehidupan sehari-hari. Testimoni ini sering dibagikan dalam majelis keagamaan dan diskusi komunitas.
6. Kesimpulan
Shalawat Bariyyah adalah salah satu bentuk shalawat yang memiliki sejarah panjang dan makna spiritual yang dalam. Meskipun pandangan tentang shalawat ini dapat bervariasi di antara para ulama, kebanyakan setuju bahwa membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Dengan memahami bacaan dan makna shalawat ini, diharapkan umat Islam dapat mengamalkannya dengan penuh keikhlasan dan mendapatkan manfaat spiritual yang besar.
Untuk informasi lebih lanjut dan bacaan shalawat yang lebih terperinci, Anda dapat merujuk pada berbagai sumber terpercaya di internet seperti sumber artikel terpercaya.
“Semoga senantiasa dilimpahkan segala sesuatu kebaikan dunia akhirat untuk Rasulullah Nabi Muhammad SAW serta seluruh keluarga, sahabat, keturunan, murid dan umat beliau, Aamiin Allahuma aamiin, Shallallah Ala Muhammad.”