Profil dan Sejarah
Syekh Muhammad bin Abdul Karim As-Samman Al-Madani atau lebih dikenal dengan sebutan Syekh Samman Al Madani adalah salah satu ulama besar dan wali Allah yang berasal dari Madinah, Arab Saudi. Beliau lahir pada tahun 1130 H (1718 M) di Madinah dan wafat pada tahun 1189 H (1775 M). Syekh Samman adalah seorang tokoh sufi terkemuka pada zamannya, terkenal dengan pengetahuan mendalam dalam ilmu agama, khususnya dalam bidang tasawuf, dan memiliki banyak pengikut di berbagai belahan dunia Islam, termasuk di Nusantara.
Syekh Samman Al Madani adalah seorang guru besar dalam Tarekat Sammaniyah, sebuah tarekat yang merupakan cabang dari Tarekat Khalwatiyah. Tarekat ini kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke wilayah Nusantara, melalui murid-murid beliau yang mengemban amanah untuk menyebarkan ajaran Islam dan tasawuf. Syekh Samman dikenal sebagai seorang yang memiliki karomah, kesucian hati, dan ketinggian spiritual yang diakui oleh para ulama dan masyarakat pada masa itu.
Karomah Syekh Samman Al Madani
Syekh Samman Al Madani dikenal memiliki berbagai karomah yang menunjukkan kedekatannya dengan Allah. Berikut adalah beberapa karomah beliau yang terkenal:
- Kemampuan Mengetahui Hal-Hal Ghaib
Syekh Samman Al Madani dikenal memiliki kemampuan untuk mengetahui hal-hal ghaib, sesuatu yang tidak mungkin diketahui oleh orang biasa. Beliau seringkali memberikan nasihat dan petunjuk kepada murid-muridnya berdasarkan ilmu yang diberikan oleh Allah SWT. - Melipat Jarak dan Waktu
Salah satu karomah yang dimiliki oleh Syekh Samman adalah kemampuan untuk melipat jarak dan waktu (tayyul ard). Ada beberapa kisah yang menceritakan bahwa beliau bisa hadir di beberapa tempat dalam waktu yang hampir bersamaan, sesuatu yang hanya mungkin terjadi dengan izin Allah. - Kehadiran Spiritual di Berbagai Tempat
Karomah lainnya adalah kehadiran spiritual Syekh Samman di berbagai tempat. Banyak orang yang mengaku pernah bertemu dan berkomunikasi dengan beliau di tempat-tempat yang jauh dari tempat tinggalnya. Hal ini terjadi bahkan setelah beliau wafat, menunjukkan keistimewaan beliau sebagai seorang wali Allah. - Kesembuhan Melalui Doa
Banyak orang yang sembuh dari penyakit setelah didoakan oleh Syekh Samman. Doa-doa beliau dikenal sangat mustajab, terutama dalam menyembuhkan penyakit-penyakit yang sulit diobati dengan cara biasa.
Pendapat Orang Lain Tentang Syekh Samman Al Madani
Banyak ulama dan masyarakat pada zamannya yang mengakui ketinggian ilmu dan spiritualitas Syekh Samman Al Madani. Salah satu murid beliau, Syekh Daud bin Abdullah Al-Fathani, seorang ulama besar asal Nusantara, menyebutkan bahwa Syekh Samman adalah sosok yang sangat dicintai oleh para muridnya karena kebijaksanaan dan kasih sayangnya. Beliau juga digambarkan sebagai seorang yang rendah hati, meskipun memiliki keistimewaan yang luar biasa.
Syekh Samman juga dihormati karena pengajarannya yang mendalam tentang tauhid dan tasawuf, serta kemampuannya untuk menyatukan ilmu syariat dengan hakikat. Banyak ulama besar lainnya, seperti Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, yang mendapatkan pengajaran langsung dari beliau, dan mereka semua mengakui keilmuan dan ketokohan Syekh Samman sebagai seorang wali Allah yang sejati.
Wirid dan Ijazah Amalan dari Syekh Samman Al Madani
Salah satu amalan yang terkenal dan diberikan ijazah oleh Syekh Samman Al Madani adalah Wirid Sammaniyah. Wirid ini berisi zikir-zikir dan doa-doa yang diajarkan oleh beliau untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan ketenangan batin. Wirid ini meliputi pembacaan kalimat tahlil (La ilaha illallah), tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allahu Akbar), serta selawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Syekh Samman mengajarkan bahwa wirid ini sebaiknya diamalkan secara rutin setelah shalat fardhu, dan dianjurkan untuk dilakukan dengan hati yang khusyuk dan penuh keikhlasan. Amalan ini diyakini dapat mendatangkan keberkahan, perlindungan, dan rahmat Allah SWT kepada siapa saja yang mengamalkannya dengan tulus.
Kutipan dari Syekh Samman Al Madani
Salah satu kutipan terkenal dari Syekh Samman Al Madani yang sering diingat oleh para pengikutnya adalah:
“Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya. Bersihkanlah hati kalian, karena Allah hanya melihat kepada hati yang suci dan ikhlas.”
Kutipan ini menunjukkan betapa pentingnya kesucian hati dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah, yang menjadi inti dari ajaran tasawuf yang diajarkan oleh Syekh Samman.
Dalil Tentang Wali Allah dari Al-Qur’an dan Hadis
Dalam Al-Qur’an dan hadis, terdapat banyak dalil yang menjelaskan tentang Wali Allah dan ciri-ciri mereka. Salah satu ayat yang sering dikaitkan dengan Wali Allah adalah:
Al-Qur’an, Surah Yunus (10): 62-64:
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan pada kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.”
Selain itu, dalam sebuah hadis qudsi, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa memusuhi wali-Ku, maka Aku nyatakan perang terhadapnya. Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang telah Aku wajibkan atasnya. Dan hamba-Ku terus-menerus mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat, tangannya yang dengannya ia memegang, dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, niscaya Aku beri, dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, niscaya Aku lindungi.”
(HR. Bukhari)
Dalil-dalil ini menegaskan bahwa Wali Allah adalah orang-orang yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang tinggi, serta mendapat perlindungan dan kasih sayang Allah. Ciri-ciri ini sesuai dengan kehidupan Syekh Samman Al Madani, yang dikenal sebagai seorang wali yang selalu mendekatkan diri kepada Allah dan memiliki kedekatan spiritual yang tinggi dengan-Nya.
“Semoga senantiasa dilimpahkan segala sesuatu kebaikan dunia akhirat untuk Rasulullah Nabi Muhammad SAW serta seluruh keluarga, sahabat, keturunan, murid dan umat beliau, Aamiin Allahuma aamiin, Shallallah Ala Muhammad.”